 |
| Tim arung jeram putra Indonesia |
International Rafting Federation (IRF) menyelenggarakan WRC berselang-seling setiap tahunnya untuk kategori R6 (lomba dengan 6 pendayung) dan R4 (4 pendayung). Australia menjadi tuan rumah kejuaraan R6 tahun ini. Kejuaraan dunia yang digelar di sungai dengan tingkat kesulitan III sampai IV ini diikuti oleh lebih dari 500 atlit dalam 8 divisi; Youth, Junior, Open dan Masters, putra-putri.
Usai menang di Kejurnas Arung Jeram pada Desember 2018, tim langsung ditempa di pusat pelatihan Sungai Citarik dan Citarum, Jawa Barat, yang telah dikenal sebagai pencetak tim juara nasional sejak kejurnas arung jeram pertama pada tahun 1997 silam. Tim didampingi oleh sejumlah pelatih, yaitu Adang (Open Men), Aceng (Junior Women), serta Wawan Purwana (Youth Men).
 |
| Tim arung jeram putri Indonesia |
Tidak Mudah
Perjuangan untuk memberangkatkan tim Indonesia di ajang WRC tahun ini juga tidak mudah, mengingat kegiatan arung jeram memang belum menjadi primadona bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan brand image-nya. Setelah lolos babak seleksi di kejurnas, diperlukan usaha yang pantang menyerah, kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak.
Menurut keterangan tertulisnya, Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI), Ir. Amalia Yunita MM berharap tim Indonesia kembali mendapat medali emas, sebagaimana pada WRC 2017 Jepang dan WRC 2015 Indonesia.
FAJI juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kemenpora, Bupati Sukabumi, Konida DKI, perusahaan yang telah memberikan dukungannya, yaitu Eigerindo, PGN Saka Energy, Sompo Insurance Indonesia, Trijee Sportswear, Consina, Speed Sport Apparel (PT. Sinar Abadi Bandung/SAB), FOCO Custome Sportwear, serta para donatur yang telah bahu membahu memberikan bantuannya, hingga tim dapat diberangkatkan. (***)
Foto: PB FAJI
Baca juga:
Isabeau Courdurier & Martin Maes Lanjutkan Dominasinya di EWS
 tim terbaik Indonesia akan bertarung untuk memperebutkan gelar juara dunia arung jer...){kind=link}